Thursday, December 25, 2008

Year End Nice Exhibition

Nice visual art exhibition by the end of year 2008. The Highlight organized by FSR ISI Yogyakarta took place at Jogja National Museum (JNM) Jl. Amri Yahya No. 1 Yogyakarta, from 20 to 31 December 2008.

You should not missed the event, it's worthed to come... so many good artworks there. At least you could take nice pictures. (Well... I made a wrong decision to come at the morning, the pictures will look better if taken at the night time).

Friday, November 7, 2008

King Komp

Ajang pameran komputer di JEC (Jogja Expo Center), dikemas seperti menonton bioskop, dengan tontonan berjudul 'King Komp'. Judul pameran 'King-Komp' sepenuhnya dipelesetin dari Kingkong dan jelas ingin membonceng ketenaran Kingkong, image Kingkong terlihat pada hampir seluruh media promosi.

Para pengujung wajib antri di loket tiket sebelum masuk ke ajang pameran. Dan pada pintu masuk diberikan tirai seperti lazimnya di bioskop-bioskop.

Secara umum sangat menarik terutama dengan hadirnya principal merk-merk utama di bidang komputer seperti Sony, Acer, BenQ, MSI, dll. Hanya saja display terkesan kurang maksimal, demikian pula dengan kebersihan di dalam ajang pameran. Brosur-brosur terlihat bertebaran di lantai.

Bagaimanapun saya pribadi menganggap ini adalah ajang pameran yang dikemas dengan bagus, dan terbaik yang pernah saya kunjungi di Yogyakarta.

Tuesday, September 23, 2008

MAN TOU

Chinese Steamed Bun (ManTou)

Serving Size : 32 Preparation Time :2:30
Categories : Breads (Chinese)

Amount Measure Ingredient -- Preparation Method
-------- ------------------------- -------------------------------------------
1 tablespoon (sendok makan) yeast (ragi)
1 tablespoon (sendok makan) sugar (gula)
1 1/2 cups (cangkir) warm water (air hangat)
4 cups (cangkir) all-purpose flour (tepung terigu serba guna)

In a small bowl, sprinkle yeast and sugar over 4 tablespoons of the warm
water and leave it for 15 minutes. Place the flour in a bowl and make a well
in the center. Pour in the yeast mixture and the remaining water. Mix
everything to a dough.

(Di dalam sebuah mangkuk kecil, tebarkan ragi dan gula di atas 4 sendok makan air hangat dan biarkan selama 15 menit. Letakkan tepung terigu di dalam sebuah mangkuk dan buat sebuah sumur di tengah-tengah. Tuangkan campuran ragi dan sisa air. Campur semuanya menjadi satu adonan)

Turn it onto a floured board and knead until smooth.
Return dough to the bowl, cover and let it stand in a warm place for about
an hour or until doubled in size. Punch down, cover again and let it stand
for 20 minutes longer.

(Pindahkan ke dalam talenan yang telah ditepungi - ulen sampai halus. Kemudian kembalikan adonan ke dalam mangkuk, tutup dan biarkan di tempat yang hangat selama 1 jam atau sampai ukurannya berlipat menjadi dua. Pukul dan kempeskan, tutup lagi dan biarkan selama 20 menit lagi)

Knead the dough again and shape into rolls. Bring the water in the bottom of
a steamer to a boil. Place the rolls in the steamer, leaving a 1- inch gap
between them. Cook for 10 minutes, or until firm and cooked through. Serve
them hot.

(Ambil adonan dan bentuk menjadi gulungan. Masukkan air di dasar kukusan untuk persiapan mengkukus. Letakkan gulungan di dalam kukusan, biarkan jarak lebih kurang 2,5 cm atau 1 inchi di antaranya. Kuskus selama 10 menit atau sampai mengembang dan matang. Sajikan panas-panas)

Sunday, September 21, 2008

Aneka Martabak

MARTABAK MANIS DURIAN

Bahan:
250 gram tepung terigu, ayak
400 ml air kelapa
1 sdt ragi instan
1/4 sdt baking powder
50 gram gula pasir
2 butir telur
1/2 sdt garam
3 sdm margarin, lelehkan

Isi:
2 mata durian, buang bijinya
100 gram kacang mete goreng, cincang kasar
5 sdm gula pasir
susu kental manis, secukupnya

Cara membuat:
1. Campur tepung terigu dengan air kelapa, ragi instan, baking powder, dan gula pasir, aduk rata. Masukkan telur dan margarin leleh, aduk rata. Diamkan selama 30 menit.
2. Siapkan wajan pipih ukuran 20 cm, olesi dengan sedikit margarin, tuangkan 3 sendok sayur adonan, panggang hingga matang, gunakan api kecil. Setelah matang, olesi durian, beri taburan mete goreng, gula pasir dan susu kental manis, lipat. Sajikan hangat.
Untuk: 6 orang

MARTABAK TELOR BUMBU KARE

Bahan:
16 kulit lumpia, siap beli
4 butir telur
1 bawang bombay, iris
2 batang daun bawang iris
garam, merica secukupnya

Daging bumbu kare:
50 gram bumbu kare, siap beli
250 gram daging sapi cincang
200 ml santan
minyak goreng secukupnya

Pelengkap:
acar mentimun, bawang dan cabai rawit

Cara membuat:
1. Daging bumbu kare: masak bumbu kare bersama daging sapi cincang dan santan, hingga matang dan mengering, angkat.
2. Telur kocok lepas, masukkan bawang bombay, daun bawang, garam, merica dan daging bumbu kare, aduk rata.
3. Ambil selembar kulit lumpia, isi dengan adonan telur, lipat bentuk amplop dan goreng dengan sedikit minyak hingga matang. Sajikan dengan acar mentimun, bawang dan cabai rawit.
Untuk: 16 potong

MARTABAK TAHU PEDAS

Bahan:
10 lembar kulit lumpia
minyak untuk menggoreng, secukupnya

Adonan isi:
1 buah tahu putih, haluskan
2 butir telur
1 sdt garam, 1/2 sdt merica bubuk
1 sdt kaldu bubuk rasa ayam
1 batang seledri, iris halus
1 batang daun bawang, iris halus
10 cabai rawit merah, iris

Pelengkap:
acar mentimun, cabai rawit dan bawang merah
Cara membuat:
1. Adonan isi: campur tahu yang sudah dihaluskan dengan telur, garam, merica dan kaldu bubuk rasa ayam, aduk rata. Tambahkan daun bawang, seledri dan cabai rawit, aduk rata.
2. Ambil selembar kulit lumpia, bentangkan, isi dengan 2 sdm adonan isi, lipat bentuk amplop.
3. Panaskan sedikit minyak, goreng hingga matang kecokelatan, angkat. Sajikan hangat dengan acar mentimun, cabai rawit, bawang merah.
Untuk: 10 potong

Variasi Martabak Telor

MARTABAK TELOR 1

Bahan:
Telor
Daun Bawang diiris 1/2 cm
Bumbu Kari Daging sapi giling (sesuai selera)
Kulit Lumpia
Lada
Garam secukupnya
Arak Cina
Kaldu Sapi
Bawang putih, dikeprek dan diiris halus
Bawang Bombay, iris halus

Cara membuat:
Tumis bawang putih, bawang bombay dan daging sapi giling, setelah matang, angkat.
Campur telor, daun bawang tumis daging sapi, arak cina, lada, garam, kaldu sapi, dan bumbu kari.
Kemudian, isi kulit lumpia dengan campuran diatas dan digoreng hingga matang.
Catatan: Jumlah disesuaikan dengan kebutuhan dan selera.


MARTABAK TELOR 2

Bahan:
Mince daging sapi atau kambing
Bawang putih
Bawang merah/bisa diganti bawang bombai
Bubuk kunir
Bubuk jintan
Gula, garam secukupnya
Daun bawang dirajang
Telor
Kulit lumpia ukuran besar jadian di toko Asian groceries.

Cara membuat:
Tumis bawang putih dan merah/bombai sampai harum
Masukkan mince daging.
Beri bubuk kunir dan jintan secukupnya.
Beri gula dan garam.
Matikan api, biarkan dingin.
Rajang daun bawang, agak banyakan.
Kocok telor di mangkuk, masukkan rajangan daun bawang dan mince daging tadi, aduk rata.
Panaskan wajan anti lengket, beri sedikit minyak.
Kulit lumpia di bentangkan diatas wajan tadi.
Tuang campuran daging, telor dan daun bawang tadi, ratakan.
Tutup atasnya dengan kulit lumpia lagi.
Tekan- tekan di sekeliling kulit biar lengket.
Balik martabak disiis lainnya.
Siap di hidangkan

Aneka Martabak

MARTABAK KUBANG

Bahan :
Untuk kulit :
500 gram tepung terigu
200 ml air
1 butir telur
1 sdt garam
Isi :
1/2 kg daging rendang matang
500 gram daun bawang iris
500 gram daun seledri
500 gram bawang Bombay
Bumbu penyedap secukupnya
10 butir telur
Kuah :
500 ml air matang
60 ml kecap manis
1 sdm air asam jawa
1 sdt garam
50 gram gula pasir
1 buah tomat
100 gram cabai rawit hijau
1 bawang Bombay iris

Cara membuat :
1.Kulit:
campur tepung terigu dengan air, telur dan garam, uleni, tambahkan margarine cair dan uleni hingga kalis. Bagi menjadi 10 bagian,bulatkan dan lumuri dengan minyak goreng, tutup dengan serbet basah dan diamkan selama 1 jam.
2.Kuah:
Masak air bersama kecap manis, air asam jawa, garam, gula pasir, cabai dan cabai rawit, didihkan, angkat, tambahkan irisan tomat, bawang Bombay dan irisan cabai rawit hijau.
3. Persiapan isi:
kocok 1 telur ayam dan 1 telur itik, aduk rata, tambahkan 3 sdm irisan daun bawang, 3 sdm irisan seledri, 3 sdm daging, rendang bumbu penyedap dan sedikit garam aduk rata.
4. Panaskan margarine, bentangkan kulit martabak yang telah dilebarkan, tuangkan isian dan lipat pinggiran kulit hingga saling menutup dan masak hingga matang kecoklatan, angkat.
5. Sajikan martabak hangat dengan kuahnya.

MARTABAK KENTANG MINI

BAHAN:
Kulit: 250 gram tepung terigu 1/2 sdt garam 80 ml air
Isi martabak: 250 gram kentang, kukus matang, kupas, potong dadu kecil 250 gram daun bawang, iris halus 250 gram bawang bombay, iris halus 5 butir telur ayam 1 sdt ketumbar bubuk 1 sdt jintan bubuk 1 sdt merica bubuk dan 1 sdt garam 1 sdt kunyit bubuk 2 sdt ROYCO rasa sapi minyak goreng secukupnya

CARA MEMBUAT:
1. Kulit: campur air dengan garam hingga larut. Campur tepung terigu dengan air garam, uleni hingga menjadi adonan yang dapat dibentuk. Istirahatkan selama 10 menit. Bagi adonan menjadi 20 bagian, bentuk bola-bola, diamkan 1 jam dan tutup dengan serbet bersih.
2. Isi: kocok telur lepas, masukkan ketumbar, jintan, merica, garam, kunyit, dan ROYCO rasa ayam, aduk rata. Tambahkan kentang, daun bawang, dan bawang bombay, aduk rata.
3. Penyelesaian: panaskan wajan pipih, ambil satu adonan lalu bentangkan hingga menipis, taruh di wajan, beri isian secukupnya. Lipat bentuk amplop dan goreng hingga matang. Sajikan hangat. Untuk: 20 buah

MARTABAK TELUR

Bahan:
50 lembar kulit lumpia besar, ukuran 20×20 cm
100 gr daging cincang, rebus dulu atau dimicrowave, daging ayam juga boleh
2 buah telur bebek atau 3 buah telur ayam besar
20 batang daun bawang, iris halus
1 sdt garam
1 bawang bombay, rajang
1 sdt ketumbar bubuk
minyak sayur untuk menggoreng

Cara membuat:
1. Rebus atau microwave daging sampai matang, angkat, tiriskan
2. Campur daging dan sisa bahan, aduk rata sampai telur mencair
3. Siapkan kulit pangsit, tuangi 1 sdm adonan isi bersama 1 sdm telur cair
4. Segera lipat sisi2 kulit lumpia ke tengah sehingga menutup
5. Goreng dengan minyak sedang panasnya sampai kulit matang, balik satu kali
6. Angkat, tiriskan

Saturday, September 20, 2008

Italian Recipes

ANGEL HAIR WITH BALSAMIC TOMATOES

1 teaspoon minced garlic
1 teaspoon olive oil
5 to 6 Roma tomatoes, chopped, (28−ounce. can plum tomatoes)
3 tablespoons balsamic vinegar
salt & pepper to taste
1/4 Cup chopped fresh basil
1/2 Pound angel hair pasta, (uncooked)
Saute the garlic in olive oil until lightly browned. Do this in a skillet large enough to hold the tomatoes later. Leave garlic in skillet.
Place tomatoes, salt & pepper, basil and balsamic vinegar in a non−reactive bowl and set aside for 10 minutes, stirring occassionally.
Boil water for pasta.
Just before you put the pasta in the water, drain tomatoes and reserve the juice that runs off. (I usually set my colander on a dinner plate). Put the angel hair pasta in the water to cook for the recommended amount of time.
Heat your garlic skillet and toss drained tomatoes briefly JUST to heat.
They should retain their shape. The pasta should finish cooking (usually no more than 5 minutes for angel hair) at the same time the tomatoes are ready.
Toss the pasta and tomato mixture together and serve with freshly grated parmesan cheese.

ANTIPASTO
1/2 Pound sliced Genoa salami
1 slicing tomato
1 large white onion
2 roasted red bell peppers
1 Pound sliced provolone
2 cans black pitted olives
1 can baby corn on the cob
1 small jar of Pepperoncini peppers
2 stalks of celery
1 can of rolled anchovies
extra virgin olive oil
Use a long platter, and arrange in the following order:
Salami, provolone, tomato, onion, red peppers, and achovies. Put the baby corns and olives in the center of tray. Take and cut in half celery sticks. Then slice each again length wise. Arrange celery sticks in between each antipasti. Sprinkle some salt lightly on everything. Then drizzle olive oil on everything. Let the antipasti sit covered in the refrigerator till ready
to serve. Sitting helps enhance the flavors.

Resep dari Sun Kara

?. KLETIKAN BAWANG CERIA

Bahan:
- 1 kg tepung terigu
- 150 gr keju parut
- 200 ml santan
- 2 butir telur
- 150 gr bawang putih
- 150 gr bawang Bombay
- 200 gr daun seledri iris halus
- 20 gr bumbu kaldu
- Garam secukupnya
- Mentega secukupnya
- Minyak untuk mengoreng

Cara membuat:
- Blender bawang putih dan bawang Bombay hingga lembut
- Uleni terigu dengan santan kara dan telur,lalu masukkan bawang putih,bawang bombai, keju parut ,bumbu kaldu dan daun seledri. Uleni hinga kalis ,tambah mentega agar tidak lengket
- Bentuk adonan setebal 0.5 cm dan panjang 10 cm hingga adonan habis
- Goreng irisan tersebut hingga kecoklatan dan matang.

31. NASI UDUK

Bahan:
- ½ kg beras
- 200 ml santan
- 750 ml air
Bumbu:
- 2lbr daun salam
- 2 batang sereh, dimemearkan
- 2 ruas jari laos, iris tipis
- 2 ruas jari jahe, iris tipis
- 2 sdm garam

Cara membuat:
1. Dengan Rice Cooker:
- Cuci bersih beras, tiriskan, masukkan ke dalam rice cooker
- Tambahkan air, santan, garam dan semua bumbu
- Aduk rata dan nyalakan rice cooker
- Masak hingga matang

2. Dengan cara kukus biasa
- Cuci bersih beras, rendam 1 jam, tiriskan
- Masak air hingga mendidih, masukkan beras dan bumbu, biarkan tertutup sampai air hamper habis, tuang santan, aduk rata, lanjutkan masak sampai santan terserap habis (sambil sesekali diaduk dan masak dengan api kecil)
- Siapkan kukusan, lanjutkan memasak adonan beras tersebut
- Kukus sampai matang, selama kurang lebih 30 menit.
- Hidangkan dengan ikan teri goring, kacang goring, irisan telur dadar, emping, bawang goring dan sambal kacang.

Sunday, July 27, 2008

Pepes

Pepes Bandeng Isi (Wrapped and Roasted Milk-fish )

Bahan:
20 ekor (7500 gram) ikan bandeng
5 sendok teh air jeruk nipis
5 sendok teh garam
daun pisang untuk membungkus / banana leaf for wrapping

Bahan Isi:
2800 gram daging bandeng, giling
2000 gram tahu putih, haluskan
10 butir telur kocok lepas
5 batang daun bawang, iris halus
60 gram bawang
5 sendok teh gula pasir
300 ml minyak untuk menumisting

Bumbu Halus:
500 gram bawang merah
150 gram bawang putih
10 sendok teh (20 gram) ketumbar
25 gram jahe

Bumbu Iris Pepes:
100 gram bawang putih, iris tipis
100 gram bawang merah, iris tipis
25 lembar daun salam, potong-potong
125 gram daun kemangi
10 batang serai, ambil putihnya, iris serong
25 lembar daun jeruk, buang tulangnya, iris halus
125 gram cabai rawit merah, memarkan
1000 gram tomat merah, potong-potong

Bumbu Pepes:
500 gram bawang merah
200 gram bawang putih
50 gram kemiri, bakar
125 gram cabai merah keriting
10 cm kunyit
2 1/2 sendokmakan garam
2 1/2 sendok teh gula pasir

Cara Membuat:
1. Lumuri ikan bandeng dengan air jeruk nipis dan garam. Diamkan 20 menit.
2. Pukul-pukul ikan bandeng. Keluarkan duri dan tulang bandeng beserta daginggnya. Sisakan kulit bandeng. Sisihkan.
3. Isi: Haluskan bumbu pepes dalam blender. Panaskan minyak. Tumis bumbu halus sampai harum. Sisihkan.
4. Aduk rata daging bandeng, tahu dan tumisan bumbu. Tambahkan telur, daun bawang, garam dan gula pasir. Aduk rata. Masukkan ke dalam badan ikan bandeng. Bentuk kembali seperti semula.
5. Aduk rata bumbu iris pepes dan bumbu halus pepes. Ambil daun pisang. Letakkan bandeng. Lumuri dengan campuran bahan pepes. Bungkus. Semat dengan lidi.
6. Kukus 60 menit sampai matang, Bakar sampai harum.


Pepes Teri Kentang (Wrapped and Roasted Tiny sea fish + Potato)

Bahan:
200 gram ikan teri segar, buang kepala
150 gram kentang,m potong kotak, goreng berkulit
3 lembar daun salam, potong-potong
6 lembar daun jeruk, sobek-sobek
1 buah (75 gram) tomat hijau
potong-potong daun pisang untuk membungkus

Bumbu Halus:
4 siung bawang putih
8 siung bawang merah
2 cm jahe
2 cm lengkuas
2 cm kunyit, bakar
1 sendok teh garam
1 sendok teh gula pasir
5 buah cabai rawit merah
1/2 sendok teh terasi

Cara Membuat:
1. Aduk rata semua bahan.
2. Bungkus seperti pepes. Semat ujungnya dengan lidi.
3. Kukus 25 menit sampai matang.

Tuesday, June 24, 2008

Mandala Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran

Mandala Hati Kudus Tuhan Yesus GANJURAN

A . Mandala Hati Kudus Tuhan Yesus
“Mandala” adalah lingkup, wilayah kekuasaan yang bernuansa religious. Oleh karena itu Mandala Hati Kudus Tuhan Yesus adalah lingkup, wilayah yang dikuasai, dilingkupi, disemangati oleh Hati Kudus Tuhan Yesus. Secara fisik yang dimaksud Mandala Hati Kudus Tuhan Yesus adalah Kompleks Gereja & Candi Ganjuran berikut sarana dan prasarananya. Tetapi sesungguhnya, pengertian Mandala Hati Kudus Tuhan Yesus adalah wahana, tempat semua orang dapat menimba, menghayati, dan akhirnya mengamalkan berkat Hati Kudus Tuhan Yesus dalam dinamika kehidupan mereka baik sebagai paguyuban maupun pribadi. Wahana, tempat semua orang menyadari diri sebagai utusan dan kepanjangan tangan Kristus, Hatinya Yang Mahakudus, dimanapun mereka berada, senantiasa menjadi berkat bagi siapa dan apa pun juga.

B. Monumen Perutusan
Sendangsono adalah monument kelahiran jemaat. Disinilah orang pribumi pertama dibaptis, dan masuk dalam persekutuan Gereja Katolik. Sedangkan Candi Ganjuran adalah monument perutusan jemaat. Disinilah pada tahun 1930 tanggal 11 Februari (kurang lebih 25 tahun setelah baptisan Sendangsono), seluruh karya dan perjuangan jemaat yang mulai menginjak dewasa dipersembahkan kepada Hati Kudus Tuhan Yesus. Dengan semangat Hati Kudus Tuhan Yesus itulah mereka diberi tugas perutusan untuk me ngkuduskan Tanah Jawa dan Bumi Nusantara, menjadi berkat bagi siapa dan apapun juga, hingga terwujud Kerajaan Allah yang dicita-citakan.
Di Candi Ganjuran inilah jamaat senantiasa ditantang untuk berusaha menggali nilai-nilai yang terpancar dari Hati Kudus Tuhan Yesus, menghidupi, menghayati dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, hingga terwujud harmoni yang ditandai kasih, kesediaan untuk berkorban, ketulusan hati, kedamaian, keamanan, ketenteraman, dan kebahagiaan bagi dan diantara segenap makhluk cipataan.

C. Rangkuman Sejarah Gereja Ganjuran
Perkembangan Kawasan Mandala Hati Kudus Tuhan Yesus di Ganjuran dari waktu ke waktu dapat diringkaskan sebagai berikut:
1860 Pabrik gula Gondang Lipuro didirikan oleh Stefanus Barends. Ia adalah suami pertama Elise Fransisca Wilhemia Kartaus.
1876 Stefanus Barends meninggal dunia, sehingga Nyonya Elise Fransisca WIlhemia Kartaus menjanda dan terpaksa kembali ke Surabaya.
1880 Elise Fransisca Wilhemia Karhaus bertemu dan menikah dengan Gotfried Schmutzer, merekalah orangtua Josef dan Julius Schmutzer.
1912 Atas arahan ibunya, Prof. Dr. Ir. Josef Ignaz Julius Mara Schmutzer dan Ir. Julius Robert Anton Maria Schmutzer, mengambil alih Pabrik Gula Gondang Lipuro, dan mulai menjalankan Ajaran Sosial Gereja (Rerum Novarum). Spiritualitas Hati Kudus Tuhan Yesus yang dihayati keluarga ini pun mulai diamalkan.
1919 Keluarga Schmutzer membangun 12 Sekolah Rakyat secara bertahap di desa-desa sekitar pabrik gula Gondang Lipuro. Pembangunan sekolah-sekolah ini berlangsung sampai tahun 1930. Era pengutusan, pewartaan dan pemberdayaan masyarakat pun dimulai.
1920 Ir. Julius Schmutzer menikah dengan Caroline Theresia Maria van Rijckevorsel, seorang perawat dan pekerja social.
1921 Ibu Caroline Schmutzer membuat poliklinik di garasi rumahnya. Cikal bakal karya social (kesehatan) melalui Rumah Sakit dimulai.
1924 Schmutzer mendirikan Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran, tepatnya pada tanggal 16 April 1924.
1927 Candi Hati Kudus Tuhan Yesus yang bercorak Hindu-Jawa mulai dibangun (27 Desember), sebagai ungkapan syukur atas berkat Tuhan yang melimpah. Arca Hati Kudus yang sekaligus adalah Kristus Raja ditahtakan di dalamnya.
1930 Mgr. van Velsen, SJ memberkati candi. Tanah Jawa dipersembahikan kepada Hati Kudus Tuhan Yesus. Pemberkatan ini dilaksanakan pada tanggal 11 Februari, tanggal penampakan Bunda Maria di Lourdes.
1930 Rumah Sakit St. Elisabeth selesai dibangun, saat itu baru terpasang 30 tempat tidur.
1930 Tanggal 4 April, 4 suster CB pertama tiba di Ganjuran. Mereka adalah Sr. Yudith De Laat, Sr. Ignatia Lemmens, Sr. Simona, dan Sr. Rudolpha De Broot.
1942 Rm. Sugijapranata, SJ memperluas gedung gereja kea rah barat sepanjang 15 meter, dilengkapi balkon tempat koor.
1948 Clash II, pabrik gula Gondang Lipuro dibumihanguskan (bulan Desember), namun Candi, Gereja, Rumah Sakit, dan sekolah-sekolah tetap berdiri bersama Umat Hati Kudus Tuhan Yesus yang terus berkembang.
1959 Rm. Sontobudoyo memperluas gedung gereja ke samping kanan dan kiri. Dengan demikian dibangunlah sayap selatan dan utara sebagaimana tampak dalam wuudnya sampai tahun 2006.
1965 Rm. Strommesend, SJ menambahkan beberapa ruang di sebelah timur gereja, yakni sakristi, kantor paroki, dan ruang misdinar. Beliau juga merintis pembangunan Gereja Stasi Tambran dan memprakarsai pengadaan perangkat gamelan pelog.
1970 Rm. M. Jonckbloedt, SJ mulai membangun dan memantapkan organisasi Gereja Ganjuran.
1981 Rm. Suryasudarma, SJ berkarya di Ganjuran, memprakarsai pembangunan pastoran baru terdiri dari 2 lantai yang dirasa lebih mendukung pelayanan.
1988 Rm. G. Utomo, Pr berkarya di Ganjuran, dan menggali lagi nilai-nilai budaya tradisional yang sudah mengakar dan terus berkembang.
1989 Paguyuban Tani Hari Pangan Sedunia yang berwawasan lingkungan dan berorientasi pada pemberdayaan petani kecil lahir di Ganjuran pada bulan Oktober. Pembukaan Paguyuban Tani HPS itu juga ditandai dengan dihasilkannya Deklarasi Ganjuran.
1990 Rm. G. Utomo, Pr. memprakarsai pemansangan jendela pada dinding-dinding sayap gereja agar dapat dibuka pada hari raya , mengingat perluasan gereja hamper tidak mungkin dilakukan lagi. Beliau juga memprakarsai pengadaan perangkat gamelan slendro.
1995 Spiritualitas Hati Kudus Tuhan Yesus yang berakar pada tradisi budaya dan telah berkembang di Ganjuran makin digali dan dihidupi. Upaya membangun kompleks perziarahan kepada Hati Kudus Tuhan Yesus di kompleks Candi Ganjuran dimulai.
1997 Panel-panel Jalan Salib bercorak Hindu-Jawa sebagaimana dicita-citakan oleh Schmutzer tahun 1930 yang lalu direalisasikan. Peletakan batu pertama Jalan Salib dilakukan oleh Rm. G. Utomo, Pr.
1998 Berkat Tuhan yang berwujud Sumber Air dari dasar Candi Hati Kudus Tuhan Yesus ditemukan oleh Bp. Y. Suparto. Selanjutnya air ini disebut “Tirta Perwitasari”.
1999 Paguyuban Hati Kudus Tuhan Yesus diresmikan oleh Uskup Agung Semarang, Mgr. I. Suharyo pada Prosesi 75 tahun Gereja Ganjuran bulan Juni.
2000 Lahir Paguyuban Abdi Dalem. Kelompok Bentara Hati Kudus yang ingin belajar banyak tentang spiritualitas Hati Kudus ini bertekad untuk menghayati dan mengamalkannya dengan menjaga Kompleks Mandala Hati Kudus Tuhan Yesus dan melayani para peziarah. Pada tahun ini juga konblokisasi halaman candi diselesaikan.
2001 Rumah Sakit St. Elisabeth Ganjuran diambil alih pengelolaannya oleh RUmah Sakit Panti Rapih Yogyakarta, dan dimulailah era pelayanan kesehatan yang lebih luas.
2002 Upaya pembangunan fisik & non fisik Kompleks Mandala Hati Kudus Tuhan Yesus di Ganjuran dimulai. Konblokisasi halaman selatan pastoran diselesaikan, selanjutnya dipergunakan sebagai areal parkir roda dua.
2003 Atas petunjuk Rm. Utomo, Pr digali lagi sumber mata air besar di pintu gerbang selatan candi. Dibangun juga di dekatnya kamar mandi peziarah berikut rangkaian toiletnya. Di kanan kiri Gereja mulai dibangun 2 pendapa kembar untuk berbagai kekerluan: perluasan gereja, tempat istirahat para peziarah, dan aneka kegiatan paroki. Konblokisasi halaman selatan gereja diselesaikan dengan kualitas standar areal parkir roda empat dan bus.
2004 Renovasi atap dan cat gereja diselesaikan, disusul pembangunan 2 pendapa di kanan-kiri Candi Ganjuran, untuk mendukung pelayanan peziarah.
2006 Gempa bumi hebat melanda Bantul, DIY dan sekitarnya. Gereja Ganjuran runtuh, dan lebih dari 80 umat Katolik menjadi korban. Saat Ganjuran runtuh sedang berlangsung misa pagi, sehingga ada 5 orang yang meninggal di bawah reruntuhan gereja. Walaupun begitu, Candi, Pastoran, Pendapa dan bangunan-bangunan pendukung lainnya tetap tegak berdiri. Posko Karina dibuka di Ganjuran. Melalui posko ini seluruh bantuan social dari saudara-saudari yang menyalurkan kepeduliannya ditampung dan diteruskan kepada masyarakat yang membutuhkan. Rm. Jarot Kusnopriono Pr mengkoordinasikan langsung pengelolaan Posko Karina ini.
2007 Dengan bantuan yang diterima dari berbagai pihak, Umat Katolik Paroki Ganjuran bersama masyarakat mulai memperbaiki rumah tinggal dan aneka infra struktur yang rusak akibat gempa. Setelah umat dan masyarakat mulai berbenah, Kapel-Kapel Wilayah pun diperbaiki dan dibangun kembali. Bersamaan dengan itu mulai dipersiapkan juga pembangunan kembali Gereja Ganjuran, yang baru akan dilaksanakan setelah kondisi sosial ekonomi masyarakat mulai pulih.
2008 Rencana pembangunan kembali Gerja Ganjuran mendapat persetujuan dari Keuskupan Agung Semarang. Pada tanggal 22 Juni 2008, bersamaan dengan Prosesi 2008 Bapak Uskup Agung Semarang, Mgr. I. Suharyo berkenan meletakkan batu pertama pembangunan kembali Gereja Ganjuran. Pembangunan kembali Gereja Ganjuran ini dilaksanakan oleh Umat paroki Ganjuran didukung saudara-saudarinya dari berbagai tempat di seluruh penjuru tanah air.

D. Visi dan Misi Gereja Ganjuran
Dengan tetap menimba semangat Sang Pendiri, Gereja Ganjuran bertekat untuk selalu Menjadi Berkat bagi Siapa dan Apa pun juga. Tekad itu dilandasi semangat belas kasih, kesetiaan dan kerelaan untuk berkorban yang setiap saat dapat ditimba dari Hati Kudus Tuhan Yesus. Pengakuan akan Kristus Raja yang menguasai sendi-sendi kehidupan Gereja Ganjuran diungkap dalam bentuk kesediaan umat untuk mengabdi secara total, sebagaimana disimbolkan pada Perayaan Prosesi. Secara lebih konkret visi tersebut hendak dicapai melalui serangkaian langkah dan perjuangan berikut:
1. Menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk semakin mendekatkan umat dari berbagai kalangan (Ganjuran sendiri maupun peziarah dari berbagai penjuru tanah air) pada Hati Kudus Tuhan Yesus.
2. Menyediakan berbagai fasilitas yang dapat membantu umat untuk semakin banyak menimba, menghidupi dan mengamalkan semangat Hati Kudus Tuhan Yesus.
3. Memperhatikan kaum yang lemah (sakit, miskin dan tertindas) baik secara jasmani maupun rohani, agar ikut merasakan belas kasih Hati Kudus Tuhan Yesus.
4. Memperjuangkan harmoni dan keutuhan alam ciptaan, agar dapat menjadi tempat tinggal yang nyaman bagi segala makhluk untuk hidup tenteram.
5. Mengajak semua orang yang berkehendak baik untuk bersyukur dengan membagikan berkat yang telah diterimanya melalui berbagai kegiatan amal kasih.
6. Menghormati tradisi Ganjuran yang menyelamatkan dengan cara menggali, melestarikan, dan mengembangkannya melalui berbagai kesempatan dan kegiatan.
Demikianlah, sebagai pewaris rahmat yang sedemikian agung Gereja Ganjuran bersama seluruh devosan kepada Hati Kudus Tuhan Yesus bertekad untuk menjadi berkat bagi siapa pun dan apa pun juga. Tekad itu juga diungkapkan dengan kesediaan menjadi talang (perantara berkat) bagi orang-orang yang lemah, miskin dan tertindas. Visi dan misi tersebut senantiasa diwartakan, baik di kalangan umat Ganjuran sendiri maupun para peziarah yang datang dari berbagai penjuru tanah air. Harapannya semakin banyak orang yang menjadi kepanjangan tangan Hati Kudus Tuhan Yesus, sehingga semakin banyak juga orang yang diselamatkan melalui hati Kudus Tuhan Yesus.

E. Pembangunan Kembali Gereja Ganjuran
Setelah mendapatkan restu dari Bapak Uskup dan mendapatkan IMB dari Pemerintah Kabupaten Bantul, Panitia Pembangunan Gereja Ganjuran menetapkan pelaksanaan pembangunan antara Juli 2008 sampai dengan Mei 2009. Keseluruhan bangunan diperkirakan seluas 1500 m². Total biaya sebelum kenaikan BBM diperkirakan sekitar Rp 5 milyar. Dana tersebut akan dipenuhi dari swadaya umat dan Dewan paroki Ganjuran sekitar Rp 1,5 milyar kumpulan dana sumbangan Gempa Bumi dan Pembangunan Kembali Gereja Ganjuran Rp 1,5 milyar dan sumbangan bebas dari para donator diharapkan sekitar Rp 2 milyar.
Panitia mengharapkan keterlibatan semua pihak, baik Umat Paroki Ganjuran, Para Peziarah, maupun para donator di manapun berada, untuk ambil bagian dalam pembangunan ini.

F. Alamat
Permintaan informasi dan lain-lain dialamatkan ke Sekretariat Pelayanan di Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran, Sumber-mulyo, Bambang-lipuro, Bantul, DI Yogyakarta, atau PO BOX 115, Bantul 55702, Telp 0274-367154. Keterlibatan melaui Dana Sosial Candi Ganjuran dikirim ke BNI 46 Cabang Bantul, No. Rek. 0106798690, a.n. Sr. Secunda, CB.

Outside Indonesia may donate via:








Foto-foto sebelum Prosesi dimulai:




Tuesday, May 27, 2008

How to Cook Lobster Tails and Tournados By Logan Rokwild

An extra special treat for any occasion - If you are using small sized lobster tails you probably want to add steak to your menu.
Ingredients:
Frozen uncooked lobster tails, thawed – 4oz to 5oz
ButterCayenne Pepper
Using kitchen shears, cut through the shell, down the center right to the end of the shell only. If not completely thawed, hold under room temperature tap water to speed the process up. Spread the shell apart slightly and cut meat down the center being careful not to cut all the way through. Insert a finger under the meat (between the cartilage) and gently bring meat to top of the shell. Push the shell together so meat stays on top of the lobster shell.
Spread the softened butter generously in a think layer over meat. Sprinkle lightly with the cayenne pepper and arrange on a shallow baking pan. If you’re not quite ready to serve you can refrigerate them until ready.
Bake in oven at 550 degrees Fahrenheit for about 7 minutes. Serve with melted butter in little bowls or dishes for dipping.
For poached lobster tails place the thawed lobster tails in boiling salted water, cover and let simmer for about 10 minutes. Remove cartilage and serve as is, or loosen and cut up meat and replace in shell before serving.
This meal goes lovely with baked potatoes, carrots and a Cesar salad. If your guests are big eaters then adding steak to the dinner might be a good idea. If you feel like keeping the dinner fancy and extra special then Tournados might be a lovely addition.

Tournados Fillet steaks, 1 ¼ - 1 ½ inches thick.
Bacon Slices,Margarine,Pepper,MushroomCaps,Bread Slices
Around each steak circle a slice of bacon and secure with wooden toothpick. Fry in margarine, browning both sides for about 3 minutes for rare and about 5 minutes each side for medium. It is important to turn the steaks without piercing the meat. Sprinkle with pepper and remove and keep hot.
Sauté mushroom caps in frying pan. Cut bread in circles slightly larger than steaks and then fry to brown both sides. Place fillets on fried bread rounds and top each fillet with a mushroom cap.
Once again this recipe is a lovely addition to the lobster tails or by itself. Serve with potatoes, carrots, salad or any other special side dish you have cooked up!

Monday, April 28, 2008